Strategi #Hanya2POROS atau #Hanya2PASLON yang terdiri dari dua skenario, yaitu Skenario Ke-1 dan Skenario Ke-2.
A. Strategi #Hanya2POROS, Skenario Ke-1 :
” Poros Kesatu 6 Partai Lawan Poros Kedua 3 Partai “.
1️. Poros Kesatu : terdiri dari 6 partai yaitu PDI Perjuangan (128 Kursi), Golkar (85 Kursi), PPP (19 Kursi), PAN (44 Kursi), Gerindra (78 Kursi), PKB (58 Kursi). Jumlah total 412 Kursi DPR-RI 2019-2024.
2️. Poros Kedua : terdiri dari 3 partai yaitu Demokrat (54 Kursi), PKS (50 Kursi), NasDem (59 Kursi). Jumlah total 163 Kursi DPR-RI 2019-2024.
Sedangkan partai NasDem kemungkinan besar nanti akan meninggalkan partai Demokrat dan PKS sehingga kedua partai ini tidak dapat, alias gagal untuk mengajukan Paslon Capres/Cawapres. Gagal akibat partai Demokrat dan PKS hanya memiliki jumlah total 104 Kursi DPR-RI 2018-2024, sehingga tidak mampu melewati ambang batas pencalonan Presiden, atau Presidential Treshold, yaitu minimal 115 Kursi.
Akibat selanjutnya, dari 9 partai yang memiliki kursi di DPR-RI kini tersisa menjadi 7 partai saja, yaitu PDI Perjuangan, Gerindra, PKB dan Golkar, PPP, PAN dan NasDem. Kemudian Ke-7 partai ini kemungkinan akan bersepakat untuk menjalankan strategi politik berikut yang baru, yaitu #Hanya2POROS Skenario Ke-2. Yaitu Poros Kesatu yang terdiri dari 3 Partai melawan Poros Kedua yang terdiri dari 4 Partai.
Kini, Poros Kesatu 3 partai yang dimaksud terdiri dari PDI Perjuangan, Gerindra dan PKB dengan jumlah total 264 Kursi DPR-RI periode 2019-2024.
Sedangkan Poros Kedua 4 partai yang dimaksud terdiri dari Golkar, PPP dan PAN ( KIB ) yang nantinya akan ditambah dengan bergabungnya NasDem karena meninggalkan Partai Demokrat dan PKS. Jumlah total kursi Poros Kedua adalah 207 DPR-RI periode 2019-2024.
B. Strategi #Hanya2POROS, Skenario Ke-2 :
” Poros Kesatu 3 Partai Lawan Poros Kedua 4 Partai “.
1️. Poros Kesatu : terdiri 3 Partai, yaitu PDI Perjuangan (128 kursi), Gerindra ( 78 kursi) dan PKB (58 kursi). Jumlah total 264 Kursi DPR-RI 2019-2024
2️. Poros Kedua : terdiri 4 Partai, yaitu Golkar (85 Kursi), PPP (19 Kursi), PAN (44 Kursi), dan akan ditambah NasDem (59 Kursi). Jumlah total 207 Kursi DPR-RI 2019-2024.
Akibatnya, partai Demokrat (54 Kursi) dan PKS (50 Kursi), dengan jumlah total 104 Kursi menjadi gagal untuk mengajukan Paslon Capres/Cawapres. Karena tidak lagi bisa memenuhi syarat jumlah kursi minimal Ambang Batas Presiden, atau Presiden Treshold sebanyak 115 Kursi DPR-RI 2019-2024.
Kesimpulan :
Bahwa prediksi DGP Pilpres 2024 adalah strategi politik #Hanya2POROS, yaitu Poros Kesatu melawan Poros Kedua. Atau hanya akan terdapat 2 Paslon Capres/Cawapres.
Semuanya berawal dari penerapan strategi #Hanya2POROS Skenario-1, yaitu Poros Kesatu 6 Partai yang terdiri dari PDIP Golkar, PPP, PAN, Gerindra dan PKB melawan Poros Kedua 3 Partai yang terdiri dari Demokrat, PKS dan NasDem.
Namun kemudian kini sedang berlangsung penerapan strategi politik #Hanya2POROS Skenario Ke-2, yaitu Poros Kesatu 3 partai yang terdiri dari PDI Perjuangan, Gerindra dan PKB melawan Poros Ke-2 yang terdiri dari 3 partai Golkar, PPP dan PAN yang nantinya akan ditambah NasDem menjadi 4 partai.
Sedangkan partai Demokrat dan PKS akan gagal bikin Poros Partai untuk mengajukan Paslon Capres/Cawapres.
Sehingga dengan demikian kemungkinan besar dalam Pilpres 2024 saat ini tidak akan ada Capres dan Cawapres yang bernama Anies Baswedan maupun Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY, yang merupakan anak kandungn dari mantan Presiden RI 2004-2014 Susilo Bambang Yudhoyono, alias SBY.
Foto : Pembina DPP DGP Sutrisno Pangaribuan ST memberikan Keterangan pers Hasil Konprensi ke awaq media yang hadir meliputi
Bagian Kedua, Bakal Calon Wakil Presiden pendamping Ganjar Pranowo
Dalam Pandangan Kami, Pilpres 2024 adalah momentum menemukan pemimpin terbaik, dalam menentukan rasa keadilan dan kesejahteraan masyarakat. Maka Pilpres 2024 dipastikan:
TANPA TRIPLE 3A
TANPA 3A YANG PERTAMA: ANTEK- ANTEK AMERIKA
TANPA 3A YANG KEDUA: ANTEK- ANTEK ASING.
TANPA 3A YANG KETIGA: NAMA- NAMA YANG DIMULAI HURUF A, misalnya: Andesta Prakoso, Annisa Rahmat Basirun, Agusto Heru Yudha
Berdasarkan program: “Daulat Rakyat” melalui kegiatan “Rakyat Bersuara” di 33 Kabupaten/ Kota se-Sumatera Utara. Program Daulat Rakyat dirancang oleh DGP untuk menegaskan kembali bahwa kekuasaan tertinggi Negara Indonesia, berada di tangan rakyat. Sehingga apapun visi, misi, dasar, dan tujuan, dan siapa pendamping di Pilpres 2024, Mas Ganjar Pranowo harus melibatkan dan mendengar suara rakyat. Maka rakyat Sumatera Utara mengusulkan kepada DGP 12 nama Calon Wakil Presiden untuk mendampingi Mas Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden 2024, yaitu:
Erick Thohir, Menteri BUMN Kabinet Indonesia Maju.
Bambang Hary Iswanto Tanoesoedibjo, Ketua Umum DPP Partai Perindo.
Sandiaga S. Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabinet Indonesia Maju.
Chairul Tanjung, Pengusaha, Pendiri CT Corp.
Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat, 2018- 2023.
Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Perekonomian Kabinet Indonesia Maju.
Surya Paloh, Ketua Umum DPP Partai Nasdem.
Hj. Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur, 2019- 2024.
Muhammad Mardiono, Plt. Ketua Umum PPP.
Zulkifli Hasan, Ketua Umum DPP PAN.
Jenderal TNI Dudung Abdurachman, KASAD.
Letnan Jenderal TNI ( Purn. ) EdyRahmayadi, Gubernur Sumatera Utara, 2018-2023.
Konperensi DGP telah diselenggarakan dua kali, di Jakarta dan Medan. Dari dua kali konperensi pers tersebut, nama Erick Thohir selalu muncul dan menempati urutan pertama. Berikut ini beberapa alasan masyarakat mengusulkan nama Erick Thohir:
Pengalaman dan keberhasilan beliau sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi Ma’ruf Amin dalam Pilpre 2019.
Pengalaman dan Keberhasilan sebagai Ketua Tim Pemulihan Ekonomi dan Penanganan COVID-19.
Keberhasilan melakukan transformasi BUMN melalui revitalisasi, restrukturisasi, efisiensi BUMN.
Meningkatkan setoran deviden BUMN kepada negara, per Agustus 2022, tercatat Rp 38,9 Triliun, meningkat 35% dari posisi Agustus 2021, 28,8 Triliun. Bahkan dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, BUMN berhasil menyetor 1200 Triliun ke negara.
BUMN menjadi penopang utama proyek- proyek infrastruktur pemerintah, baik sebagai investor, pelaksana, pun pengawas.
Erick Thohir telah menjadi anggota kehormatan Banser NU, sehingga beliau menjadi warga NU.
Pemulihan ekonomi dan terhindar dari resesi, keberlanjutan proyek infrastruktur, khususnya Ibu Kota Negara ( IKN Nusantara ) menjadi tugas utama pemerintahan berikut. Pengalaman Erick Thohir akan melengkapi Ganjar Pranowo yang memiliki pengalaman pernah menjadi Anggota DPR RI dan Gubernur Jawa Tengah 2013-2023. karakteristik banteng dari kader PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, bersanding dengan warga NU, Erick Thohir, menjadikan keduanya menjadi “ Paket Banteng NUsantara”.
Sutrisno Pangaribuan
Pembina Dewan Pimpinan Pusat Dulur Ganjar Pranowo ( Pembina DPP DGP)